Dengan Teknologi EM4 Burung Puyuh Rajin Bertelur

Teknologi EM4 (Effektive Mikroorganisme) dalam budidaya  burung puyuh mampu menghasilkan telur berkualitas dan rajin bertelur. Tak hanya itu, telurnyapun enak dan gurih.  Demikian dikatakan Ari Winarko peternak puyuh di Kampung Jampang, Parung Jawa Barat yang aktif menggunakan EM4 dalam menjaga kesehatan ternaknya.

Menurut Ari dengan teknologi EM4, ternak puyuhnyalebih sehat, napsu makan bertambah, tidak mudah stress, rajin bertelur, kotorannya tidak berbau dan lebih kering serta dagingnya lebih gurih.

Bagi Ari, kesehatan unggas ini adalah hal yang utama. Dan yang paling effektif untuk menjaga  kesehatan puyuh adalah menggunakan Teknologi EM4, baik untuk membuat jamu ternak, campuran air minumnya dan juga menjaga kebersihan kandangnya.’’Dengan kandang yang bersih membuat puyuh sehat dan tidak stres sehingga puyuh pun rajin bertelur,’’jelasnya.

Begitu juga dengan pakan yang diberikan, menurut pria yang masih aktif sebagai guru disekolah swasta ini,harus bebas dari hama, kuman, cendawan dan bahan toksin lainnya. Untuk kebersihan kandang, setiap hari kandang disemprotkan dengan EM4 dengan dosis, 10 cc EM4 ditambah dengan 1 liter air. Begitu juga untuk memperbaiki pencernakan puyuh, 1 kilogram pakan dicampur dengan 10 cc EM4, Sedang untuk air minumnya 1 liter air dicampur hanya 1/4 cc EM4

Tujuan pemberian EM4 pada ternak ini dimaksudkan untuk mencegah bau tidak sedap pada kandang dan tempat pembuangan kotoran ternak, menekan atau mengurangi perkembangan lalat dan serangga ternak, mengurangi stress, memperbaiki mutu daging ternak, mengurangi jumlah kematian ternak dan lain-lain.

Dan yang tak kalah penting juga harus sering mengontrol kesehatan puyuh. Jika ada yang kelihatan sakit segera dikarantina atau dipisahkan.Menurut Ari, puyuh sangat potensial dikembangkan untuk diambil telur atau dagingnya. Diantara semua jenis unggas petelur, ternyata puyuh termasuk unggas penghasil telur terbesar kedua setelah ayam ras petelur.

Menurut perhitungan kasar, burung puyuh dapat bertelur setiap hari hingga 80%, jika memelihara puyuh 1000 ekor, berarti 1000 x 85% menjadi 800 butir. Jika 1 butir harga terendah Rp. 250 saja itu menghasilkan 200.000/hari. Sedang untuk pakan hanya membutuhkan 20 kg/hari. Kalau harga pakan Rp.6000 jadi perhari 120 ribu ditambah obat-obatan dan probiotik (EM-4) dan lain-lain Rp. 30 ribu, masih sisa keuntungan bersih 90 ribu x 30 hari jadi perbulan Rp.2.700.000/bulan.

Bagaimana kalau memelihara 2000 ekor atau 3000, atau 5000 ekor atau lebih tentu  banyak lagi untungnya. Memang, budidaya puyuh sangat menguntungkan, karena untuk memulai beternak puyuh tidak diperlukan modal besar dan lahan yang luas.

Di bandingkan  memelihara ayam dan itik, baru mulai bertelur setelah berumur sekitar enam bulan sedangkan puyuh sudah mulai bertelur pada umur 45 hari. Dan harga telur puyuh di pasaran selalu tinggi dibandingkan dengan biaya produksi.

Daging puyuh pun sebenarnya banyak diminti masyarakat, namun biasanya daging puyuh dijual dengan nama burung dara. Rasanya yang gurih dan tidak banyak memiliki lemak membuat daging puyuh digemari banyak orang.

Jadi tunggu apalagi, mau beternak puyuh? Jangan lupa gunakan teknologi EM4 agar kesehatannya terjaga dan rajin bertelur.***

Komentar