PEMBUATAN SILASE BERBAGAI SUMBER HIJAUAN DI BBPKH CINAGARA

Menteri Pertanian, Bapak Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH., M.Si., M.H. mengarahkan bahwa di tahun 2022, inovasi dan teknologi menjadi kunci pembangunan pertanian di Indonesia. Beliau menyebutkan bahwa, sistem dan alat pertanian modern berbasis teknologi akan menjadi salah satu penentu tercapainya target produksi pangan dimasa mendatang.

Senada dengan yang disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPDSMP), Dedi Nursyamsi, peningkatankapasitas sumber daya manusia merupakan kunci pentingkemajuan pertanian Indonesia. Widyaiswara divisi produksimelakukan kegiatan inovasi dan teknologi pembuatanpengawetan pakan hijauan ternak yang dikenal dengan istilah silase. Silase merupakan awetan pakan yang dihasilkan dari suatu proses fermentasi terkontrol menggunakan kantong plastik, silo atau drum pada kondisi an aerob.

Adapun bahan dan alat pembuatan silase adalah : Pakan Hijauan Segar yang ada di BBPKH Cinagara (Indigofera, Zanzibar, Gama Umami, Odot, dll), Dedak/Bekatul, EM4 Peternakan, Molases, Mesin Pencacah (Chopper), Silo (Drum Plastik) atau kantong plastik.

Proses Pembuatan Silase yaitu : 1). Potong rumput hijauan dengan ukuran 3-5 cm dengan menggunakan mesin chopper. Pemotongan rumput menjadi bagian kecil tujuannya agar rumput yang dimasukkan dalam silo (drum) dalam keadaan rapat dan padat sehingga tidak ada ruang untuk oksigen. 2). Rumput yang sudah dipotong dilayukan/dikeringkan selama 24 jam, agar tercapai kadar air 60-75%. 3). Campurkan rumput secara merata dengan bahan-bahan yaitu ; dedak, molases dan EM-4 masing-masing dengan konsentrasi 5%, 0,5%, dan 2% dari bahan silase. 4). Setelah tercampur rata, bahan pakan silase tersebut dimasukkan dalam silo (drum) sambil dipadat-padatkan, sehingga tidak ada rongga udara. 5). Bahan pakan silase dimasukkan sampai melebihi permukaan silo untuk menjaga kemungkinan terjadinya penyusutan isidari silo dan tidak ada ruang kosong antara tutup silo dan permukaan pakan paling atas. 6). Setelah pakan hijauan dimasukkan semua, diberikan lembaran plastik, dan ditutup rapat. 7). Pemeraman dilakukan selama 21 hari, setelah itu silase dapat diberikan pada ternak.

Proses pengolahan silase yang benar bisa tahan selama 1-2 tahun. Pada saat pengambilan silase, silase diambil secukupnya dan silo langsung ditutup kembali untuk mencegah agar silase tidak mudah rusak.

Sebelum diberikanpada ternak, silase harus diangin-anginkan terlebih dahulu dan diberikan secara bertahap pada ternak yang baru diberi silase. Silase yang berkualitas baik akan memiliki ciri-ciri : warna hijau kekuningan-kuningan, berbau wangi, tidak menggumpal, tidak berjamur, tidak berlendir, tekstur lembutdan empuk, dan pH antara 4-4,5.

Komentar