Pelatihan Pembuatan Kompos Dari Kotoran Ternak Sapi Dan Abu Sekam

Mahasiswa KKN PPM Periode XXVII Tahun 2023 Universitas Udayana melaksanakan Pelatihan Pembuatan Kompos Dari Kotoran Ternak Sapi Dan Abu Sekam kepada Kelompok Tani Komunitas Coklat Nusasari dan perwakilan petani dari Subak Sawah dan Subak Abian Desa Nusasari, Kecamatan Melaya. Pelatihan ini dilaksanakan di sekertariat Kelompok Tani Komunitas Coklat Nusasari, Banjar Nusasakti, Desa Nusasari.
Mahasiswa KKN PPM UNUD, Thasya Catherine, selaku koordinator bidang Peningkatan Produksi menganggap pelatihan ini penting bagi petani karena mayoritas penduduk Desa Nusasari bermata pencaharian sebagai petani. Bahan dasar yang mudah didapatkan karena sebagian besar petani Desa nusasari memiliki hewan ternak sapi juga menjadi faktor utama pelatihan ini dilaksanakan. Cara membuat pupuk kompos ini dipandu langsung oleh Thasya Catherine dan Tasya Ndoy selaku anggota bidang Peningkatan Produksi.
Cara membuat pupuk kompos ini cukup mudah yaitu dengan mencampur kotoran sapi basah dan abu sekam dengan perbandingan 1:1 hingga merata kemudian disemprotkan air yang sudah ditambahkan dengan dosis EM4 20ml/L air dan molase 20ml/L air.
Calon pupuk kompos ini kemudian ditutup dengan terpal hingga tidak terkena sinar matahari langsung selama 2-3 minggu agar terfermentasi dengan baik. Tanda-tanda bahwa pupuk kompos sudah jadi yaitu dengan hilangnya bau, perubahan warna menjad coklat kehitaman, tekstur yang remah, dan tidak ada panas yang dihasilkan.
pupuk organik dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia sebanyak 50-75% diimbangi dengan penggunaan pupuk hayati, kapur pertanian, dan pupuk organik cair biourin sapi. Dengan menambah pupuk organik padat di lahan pertanian selain dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia juga dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi hingga 1 ton/ha. Namun sayangnya, petani masih banyak yang belum mengetahui manfaat dari pupuk organik dan masih enggan menggunakannya. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan serta tanpa diimbangi dengan penggunaan pupuk organik menyebabkan lahan pertanian menjadi tidak sehat untuk pertumbuhan tanaman.
Lahan pertanian yang overdosis pupuk kimia dan minim mengandung pupuk organik masih menjadi masalah penting yang dialami sebagian besar petani di Desa Nusasari. Oleh karena itu, pelatihan pembuatan kompos yang dilakukan oleh mahasiswa KKN PPM Unud ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan minat petani untuk membuat dan menggunakan pupuk organik di lahan pertanian mereka.
Link : https://distanpangan.jembranakab.go.id/berita-view/43

Komentar