TPS 3R Bhuana Asri Olah Sampah Organik Dengan EM

Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduse dan Recyle (TPS 3R) Bhuana Asri, Desa Selat, Kabupaten Klungkung, Bali berhasil pengolah sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh  seluruh warga tersebar di tujuh dusun, dalam satu wilayah desa menjadi pupuk organik dengan aplikasi Teknologi Effetive Microorganisme (EM4).

“Pupuk organik yang dihasilkan itu setelah dikemas dibeli petani dan masyarakat setempat dengan harga Rp1.000/kilogram. Petani mulai menggunakan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman palawija, cabai, sayur-mayur dan tanaman padi,” kata Ketua TPS 3R Bhuana Asri I Gede Yasa (49) ketika menerima tim reportase youtube EM Indonesia yang terdiri atas Kepala Pemasaran PT Songgolangit Cabang Bali Irkham Rosidi, Manajer Pak Oles Green School Koentjoro Adijanto, Gede Sustrawan dan Putu Wirnata.

Ia mengatakan, TPS yang mulai dirintis bulan Agustus 2021 dan diresmikan 3 September 2021 itu dari pengolahan sampah langsung menghasilkan pupuk organik yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan petani setempat.

Pengolahan sampah dengan teknologi EM memberikan manfaat yang ganda yakni menjaga kebersihan ligkungan sekitar, terhindar dari pencemaran dan menghasilkan pupuk organik yang mampu meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman.

I Gede Yasa menjelaskan, berkat dukungan dan pendekatan Kepala Desa Selat masing-masing keluarga yang tersebar di tujuh dusun di wilayah tersebut melakukan pemilahan sampah yang terdiri atas sampah organik, anorganik dan residu.

Sampah organik yang telah dipilah oleh masing-masing keluarga itu diangkut tiga kali dalam seminggu yakni Rabu, Kamis dan Sabtu selanjutnya dipilah kembali, kemudian dicacah atau dipotong menjadi bagian-bagian yang kecil untuk ditaruh dalam bak penampungan.

Dengan aplikasi teknologi EM dapat mempercepat proses permentasi pembuatan pupuk organik. Setelah pengkemasan dalam ukuran 5 kg pupuk sudah siap dipasarkan, tahap pertama baru dimanfaatkan oleh masyarakat dan petani setempat. Semoga ke depannya pemasaran lebih meluas dan produksinya dapat ditingkatkan.

Sedangkan pupuk anorganik hasil pilahan di masing-masing rumah tangga dua kali dalam seminggu yakni Senin dan Jumat, sementara residu diangkut dua kali dalam seminggu yakni Minggu dan Selasa. Dengan cara demikian sampah atau sisa-sisa yang tidak berguna dalam lingkungan rumah tangga dapat ditangani secara tuntas, tutur Gede Yasa.Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle (TPS 3R) Bhuana Asri, Desa Selat memanfaatkan kembali sampah-sampah yang masih bisa digunakan. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

Program sistem pengelolaan persampahan berbasis masyarakat TPS 3R Bhuana Asri, Desa Selat, Kecamatan Klungkung , aktivitasnya sempat ditinjau Bupati I Nyoman Suwirta

Sistem pengolahan sampah tersebut menggunakan komposting metode open windraw dengan aerator bambu. Pembuatan cairan inakulan dan starter yang mengunakan produk EM4 sebagai microorganisme pengurai aktif untuk mempercepat proses penguraian sampah organik  menjadi kompos, starter diperam selama tiga hari sebelum dicampur sampah.

Tahap kedua pencacahan sampah organik (mencapai ukuran 3-5 cm), tahap ketiga sampah yang telah dicacah dicampur starter dan air lalu ditumpuk diatas aerator bambu. Tahap empat  proses pengendalian komposting dilakukan cek suhu dan kelembaban kompos.

Jika suhu dibawah 60°C dan kelembaban dibawah 60% maka dilakukan pembalikan dan penyiraman kompos sebelum ditumpuk kembali. Proses dilakukan selama 28 hari. Jika suhu kompos telah stabil (30°-40°C) dan kelembapan 25-30% maka kompos sudah matang dan dianginkan. Selanjutnya kompos matang yang telah dianginkan dicacah terlebih dulu selanjutnya diayak untuk memperoleh hasil yang lebih bagus dan siap untuk dikemas. linktr.ee/pakolescom

Komentar