EM4 Ubah Sampah Organik Jadi Uang

Nama Heri Iskandar (41) diseputaran Rusun Marunda Jakarta Utara dikenal sebagai pengiat sampah. Dari tangan beliau, sampah bisa jadi uang., Ketiga anaknya dapat mengeyam pendidikan tinggi dari sampah. Kebutuhan keluarga tercukupi dari hasil mengolah sampah yang identik dengan bau dan kotor. Dari sampah, tiap bulan Hery memperoleh uang sebesar Rp. 3 sampai 5 Juta. Uang tersebut diperoleh dari hasil mengelolah sampah. Heri tiap hari keliling Rusun Marunda  memungut sampah,  lalu sampah dikumpulkan di Gedung bekas pasar yang digunakan sebagai gudang penyimpanan sekaligus tempat kerjanya. Di gedung seluas 10 x 8 meter inilah, ia bersama dua rekannya menggolah sampah.

“Penggunaan gedung ini sudah mendapat izin dari pemkot dan pengelola rusun, bahkan pemkot mendukung dengan mengirim alat pencacah sampah,” ungkap Heri yang tinggal di Blok D,  rusun tersebut.  Selain sampah anorganik, Heri mengolah limbah organik, dan hal ini tidak dilakukan oleh penggiat sampah lain. Sifat sampah organik yang mudah terurai, dan tak tahan lama menjadi alasan sampah organik tidak diminati, selain itu bau limbah organik di tempat penyimpanan menjadi masalah tersendiri. Karena hal tersebut, tidak semua penggiat sampah dan bank sampah menerima limbah organik.

“Sampah organik harus segera cepat diproses, tidak bisa dibiarkan terlalu lama, jika  dibiarkan dalam waktu lama limbah organik bisa  menjadi sarang penyakit,” terang Heri selaku pendiri rumah kompos Marunda (Komar). Heri, segera menganggani sampah organik setelah  tiba di gudang, limbah organik dipendam  atau dikubur pada lubang dan dibiarkan berbulan-bulan hingga jadi kompos.   Hal tersebut tidak dilakukan setelah ia mengenal EM4. Limbah organik berupa sampah dapur tidak lagi dipendem, melainkan difermentasi  EM4.  Dalam waktu seminggu, Sampah organik berubah menjadi kompos. Setelah ada EM4, sampah organik tidak lagi ia pendem, sampah organik difermentasi, dan hanya butuh waktu seminggu kompos atau Bokashi sudah jadi dan siap di packing, “EM4 membantu sekali, pengkomposan lebih cepat dan tidak sampai  menumpuk terlalu lama di gudang, aplikasi EM4 juga cukup mudah, “terang Heri  

Selain itu, EM4 dipakai Heri untuk mengatasi masalah bau di gudang penyimpanan. Sampah rutin disemprot EM4, bau tak sedap di gudang penyimpanan dapat diredam, Warga yang tinggal tidak jauh dari tempat pengolahan sampah tidak terganggu oleh aktivitas Heri dalam mengolah sampah. Dari sampah, ia berhasil memproduksi dua produk pupuk daur ulang sampah, yaitu pupuk  Komar dan pupuk cair Komar. Produk tersebut, telah digunakan oleh masyakat sekitar Marunda karena sangat baik bagi kesuburan tanah dan tanaman.Bokashi Komar dikenal unggul sebagai media tanam, karena dapat memenuhi hara lengkap pada tanaman,   

“Komar merupakan istilah digunakan oleh masyakat, Komar untuk penyebutan  “Kompos Marunda”, terangnya. keberhasilan pria bersahaja ini tak lepas dari peran EM4 yang sangat mendukung usaha  pengelolahan  sampah. Melalui pengelolaan sampah, Heri memperoleh penghasilan lebih  dari 3 juta tiap bulan. Penghasilan ini bisa mencukupi keluarga dan memenuhi kebutuhan rumah tangga. “Sampah bisa uang, asal mau bekerja keras dan tidak malu,”terangnya  (DEDI) 

Komentar