Mengolah Sampah Organik

Mengulas kembali, bagaimana mengelola sampah organik dan anorganik dari rumah tangga yang bisa dimanfaatkan kembali. Sehingga limbah tersebut dapat ditangani secara baik, dengan menggunakan metode dan teknik mengelola limbah yang ramah lingkungan dan mesra alam. Hal tersebut tentu sangat berarti bagi kesehatan masyarakat dan hewan disekitar serta kelestarian lingkungan pemukiman, sungai, danau, persawahan, hutan dan lautan. Menjadikan Bumi lebih Sehat. Sampah anorganik yang umum ditingkat rumah tangga adalah plastik, kaleng, Styrofoam, kardus, bahan gelas, dan kaca. Upaya yang dilakukan dengan cara proses daur ulang (recyle). Daur ulang merupakan upaya untuk mengolah barang atau benda yang sudah tidak dipakai agar dapat dipakai kembali. Biasanya proses daur ulang yang dilakukan adalah menjadi barang yang sama fungsinya dengan fungsi semula maupun digunakan untuk fungsi yang berbeda, menjadi barang kerajinan, cindera mata atau hiasan lainnya yang memiliki nilai artistik dan ekonomis. Pengelolaan sampah organik di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) apabila dilakukan secara alami perlu waktu yang relatif lama, tergantung dari bahan dasarnya (Anonimous, 2003). Usaha untuk mempercepat pengomposan telah banyak dilakukan, diantaranya adalah dengan perlakukan fisik seperti memperkecil ukuran bahan yang akan dikomposkan. Pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba- mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan pemberian Effective Innoculant/aktivator pengomposan (Annonimus, 2003). Bahan yang dapat mempercepat/laju dekomposisi mikrobiologis dalam tumpukan kompos diantaranya yang paling dikenal adalah EM4 (Effective Microorganisms) yang disebut Bokashi (hasil fermentasi kompos dari EM4). Effective Microorganisms 4 (EM4) adalah kulture campuran dari berbagai mikroorganisme yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian pupuk hayati dalam bentuk EM4 yang diinkorporasikan ke dalam bahan organik tanah pada tanaman cabai, tomat, kubis dan bawang merah memberikan hasil lebih baik dari pada tanpa pemberian EM4 (Hilaman, 2000). Demikian juga penelitian Ambarwati, dkk (2006) mengenai peran Effective Microorganisms 4 dalam meningkatkan kualitas kimia kompos ampas tahu memberikan hasil lebih baik dengan pemberian EM4 pada dosis 300 ml pada ampas tahu sebanyak 24 kg. Dengan demikian pemberian EM4 mempercepat proses pengomposan dan memberikan hasil yang memuaskan pada pertumbuhan tanaman. Salam Organik***

Komentar