Pertanian Organik (19) Tanah Sehat Karena Mikroorganisme Sintetik dan Fermentasi

Oleh: Dr. Gede Ngurah Wididana*)

Secara alami, di dalam tanah terjadi proses biologis perombakan atau pelapukan bahan organik menjadi unsu-unsur hara, sehingga bisa diserap oleh perakaran tanaman. Proses perombakan bahan organik diakibatkan oleh mikroorganisme pembusuk yang menghasilkan panas tinggi (di atas 60 derajat Celcius), gas amoniak, methan, mercaptan (yang berbau busuk dan beracun),  serta berkembangnya mikroorganisme penyakit tanaman; dan mikroorganisme fermentasi yang menghasilkan panas yang rendah (40 derajat Celcius), yang menghasilkan senyawa asam amino, gula, alkohol, yang dapat diserap langsung oleh akar tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

Mikroorganisme fermentasi juga dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme penyakit di dalam tanah. Berdasarkan jenis dan populasi mikroorganisme yang dominan di dalam tanah digolongkan ke dalam: Pertama; tanah penyakitan (Disease inducing soil) yaitu tanah yang menghasilkan penyakit tanaman, karena mikroorganisme penyakitan yang dominan di dalam tanah, yang merupakan hasil dari proses pembusukan. Kedua; tanah sintetik (synthetic soil) yaitu tanah yang memiliki populasi bakteri fotosintetik yang dominan, sehingga di dalam tanah tersebut terjadi proses pemurnian unsur beracun( panas, gas busuk, logam berat) menjadi unsur yang tidak beracun (unsur hara makro dan mikro yang bermanfaat). Karena bakteri fotosintetik memakan unsur beracun tersebut untuk hidupnya. Tanah sintetik juga mengandung mikroorganisme penangkap nitrogen (fiksasi nitrogen) dari udara untuk bisa diserap oleh akar tanaman.

Penggunaan EM adalah teknik membuat mikroorganisme sintetik dan fermentasi menjadi dominan di dalam tanah. EM hidup di dalam tanah dengan menggunakan bahan organik (sisa tanaman, kotoran kandang, sekam, dll) sebagai makanannya, dan mengubahnya menjadi unsur hara yang tersedia melalui proses sintetik (pembentukan unsur hara) dan fermentasi, yang mengakibatkan tanah menjadi subur (unsur hara tersedia) dan sehat (mikroorganisme penyakit tertekan). Mikroorganisme fotosintetik berfungsi membentuk tanah sintetik, mikroorganisme fermentasi berfungsi membentuk tanah fermentasi, mikroorganisme penyakit berfungsi membentuk tanah penyakitan.

Ketiga jenis mikroorganisme tersebut di alam berkompetisi untuk saling menjadi dominan. Mikroorganisme sintetik dan fermentasi bekerja sama menekan pertumbuhan mikroorganisme penyakit. Dengan teknologi EM tanah subur dan sehat bisa dikondisikan, sehingga pertanian organik bisa menghasilkan produk pertanian dengan produksi dan kualitas yang tinggi. (bersambung).

*) Direktur Utama PT Songgo Langit Persada. linktr.ee/pakolescom

Komentar