Kompos Organik Super EM4
- 07 April 2021
- 18:23 WITA
- Pengolahan Limbah
Sekali Merengkuh Dayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui, mungkin inilah pribahasa cocok ditujukan pada “Bayu Permana (42 )” Peternak kambing asal Subang, Jawa Barat. Selain kambing, kotoran kambing bisa menghasilkan uang ditangannya. Melalui kerja kerasnya, Kotoran kambing dimanfaatkan untuk dijadikan kompos. Bayu Permana menjadi satu peternak sukses di kotanya Keinginan mengolah kotoran kambing berawal dari kohe yang menumpuk dan bau kotoran kambing mengganggu warga, untuk mengurangi bau kotoran dipendam dan sebagian dikarungkan, tapi bau tak sedap masih tetap dikeluhkan warga,” menimbun kotoran belum manjadi solusi dan kotoran kambing bertambah setiap hari,” keluhnya
Limbah ternak jadi perhatian dirinya, hingga muncul ide membuat kompos, informasi mengenai membuat kompos dipelajari dari buku dan majalah pertanian. Hingga ia menemukan produk EM4, produk pertanian teknologi Jepang dapat membatu menghasilkan kompos berkualita, Melalui EM4 kandungan unsur hara pada kompos lengkap baik unsure hara dan mikro, selain itu, ia juga tidk perlu menunggu lama karena pengomposan relatip singkat. Produksi kompos dilakukan, dengan mengikuti petunjuk dari sumber terpecaya, limbah kambing ditempatkan pada wadah. limbah selanjutnya difermentasi EM4, setelah seminggu limbah kandang berubah jadi kompos. “Proses cukup sederhana, kotoran kambing, urine dan sisah pakan diaduk, setelah tercampur bahan seluruhnya semprot larutan EM4 kemudian difermentasi selama satu minggu.” terang bayu. “Untuk memperkaya unsur hara pada kompos, dedak dan merang ditambahkan pada bahan tersebut,” tambah Bayu.
Teknologi EM4, mempercepat pengomposan dan kompos dihasilkan memiliki kualitas baik, Pembuatan Kompos dengan teknologi EM4, ada yang perlu diperhatikan yaitu kadar air jangan sampai berlebih. Kadar air kompos sebaiknya berkisar 30 % - 40 % sebelum proses fermentasi. “Kalau bahan dikepal, dan dilepaskan, bahan tadi tidak pecah atau ambyar, cara lainnya yaitu saat dikepal bahan yang sudah disemprot EM4 tidak meneteskan air,’terang bayu menjelaskan ciri-ciri kadar air yang pas dalam pembuatan pupuk kompos.
Kompos dibuat Bayu menggunakan 80 persen kotoran kambing, sisahnya berupa merang, dedak, arang sekam dan bahan lain. Bahan tersebut difermentasi menggunakan EM4. Melalui teknologi EM4, kandungan yang terdapat pada kompos lengkap dari unsur hara MAKRO ( N, P, k, Ca, Mg, S ) dan hara MIKRO ( Fe, Cu, Mn, Mo, Zn, Cl, B ). Selain itu, terdapat kandungan senyawa organik yaitu Asam Humat yang berfungsi sebagai pemacu pertumbuhan. Yang dapat meningkatkan kualitas dan kesehataan tanah. “EM4 mengurai bahan organik secara cepat dan sempurna, kompos yang dihasilkan kaya unsur hara, jika diaplikasikan dapat mengembalikan kesuburan tanah dan memperbaiki tanah rusak oleh pupuk kimia ”terang Bayu.
Kompos dikemas dalam kemasan menarik dan diberi label, “Kompos Organik Super”. Kompos produksinya laku keras dan dapat bersaing di pasaran. Peminat datang dari kalangan hobis tanaman, petani dan pengusaha tanaman. Melalui kompos, usaha ternak kambing berkembang, Bayu yang memulai dari 15 ekor kambing kini bertambah jadi 100 ekor kambing. Dari ternaknya, dua ton kompos dihasilkan setiap Minggu. Pundi-pundi Rupiah bertambah dari kompos. Keberhasilan membuat Efek ekonomi Bayu lebih mapan, Bayu menjadi peternak kambing sukses dengan kompos super organiknya (DEDI)
Komentar