Bokashi Teknologi EM4 Hasilkan Strobery Berkualitas Baik

Belasan anak muda pria dan wanita terlihat berlomba memetik buah strobery yang terhampar di sepetak kebun. Dan dalam sekejap, hanya belasan strobery muda yang tersisah pada ratusan batang strobery yang tumbuh subur pada media tanam polibek. Pemilik kebun, Yahya Subekti (47), sangat senang, banyak pengunjung  yang menyukai strobery hasil budidayanya.Kebun strobery milik Yahya berdiri di atas tanah seluas 40 x 20 meter persegi, strobery dikebunya tumbuh subur dan menjadi Favorit  agrowisata petik strobery bagi wisatawan domestik yang berwisata ke Ciwedey, Bandung. Strobery dikebunnya terlihat lebih besar, segar dengan warna merah menyala, cita rasa yang manis dengan sedikit lebih asam menjadi sensasi tersendiri bagi pengunjung  wisata ini.

Wisatawan berkunjung rela mengeluarkan uang yang tak sedikit untuk dapat menikmati segarnya buah strobery yang langsung dipetik dari pohonnya, tidak hanya itu beberapa kilo buah stroberi kerap dijadikan buah tangan oleh pengunjung.” Mereka mengaku senang bisa mecoba buah strobery yang dipetik langsung dari pohonnya,” ungkap Yahya. Wisata Petik buah buah strobery ini  pengunjung dikenakan biaya Rp.35 ribu hingga 50 ribu rupiah.

 Yahya merupakan salah satu petani yang merintis pertanian strobery dengan sistem pertanian organik di daerah wisata ciwedey. Awalnya, tak banyak petani yang meyakini keberhasilan pola pertanian yang diterapkan. Tapi melihat hasilnya yang berbeda jauh dengan pertanian strobery yang menggunakan pestisida dan pupuk kimia, satu per satu petani di sana mulai memercayainya.“Petani di sini sekarang sudah organik, awalnya mereka mengandalkan pupuk kimia namun belakangan hasilnya semakin menurun, mereka menyadari penggunaan pupuk kimia merusak tanah, buah yang dihasilkan juga tidak sehat karena masih mengandung residu pestisida kimia,”terang Yahya.   

 Strowbery hasil pengembangan organik ini memang berbeda, terlihat dari warna buah yang terlihat lebih cerah, sementara ukuran hampir sama dengan strowbery hasil pemupukan dan pestisida kimia. Hanya saja dari segi rasa, buah strowbery organik rasanya lebih manis, “Daya tahan buah Strobery organik juga lebih tahan lama, bisa bertahan sampai empat hari, beda dengan yang pakai kimia, yang hanya tahan tiga hari,” ungkap Yahya.  

Kelebihan lain budidaya strobery organik adalah kualitas buah yang cukup baik dan harga jual tinggi, dengan biaya produksi kecil. Selain itu, Budidaya organik memberi beberapa keuntungan dari  biaya produksi yang dapat dipangkas, pupuk dan pestisida dapat dibuat menggunakan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan, dari limbah ternak, limbah rumah tangga, hijauan, air kelapa dan air biasa, bahan tersebut  diramu menggunakan EM4  untuk menghasilkan pupuk organik Bokashi.Melalui perawatan rutin, tanaman strowbery dapat tumbuh dengan baik, media Bokashi yang digunakan sebagai media tanam, dapat memenuhi kebutuhkan hara tanaman dan menyehatkan tanah, tanaman strawbery tumbuh subur dengan daun kehijauan, tahan hama penyakit serta rajin berbuah, buah berkualitas merah kemerahan dengan rasa cukup segar dan menggoda. (DEDI)

Komentar