Hasil Maksimal Tanam Kubis Dengan EM4

Meski cuaca cukup dingin, Dadang (38) tetap bergegas menuju kebun yang lokasinya tidak begitu jauh dari rumahnya, Dadang tampak senyum merekah melihat kebun kubis yang terlihat subur. ‘’Saya rutin kocorkan Pupuk Organik Cair (POC) fermentasi EM4 setiap 1 minggu sekali pada tanaman kubis (1 liter POC + 5-10 liter air) diberikan sebanyak 250 ml/tanaman. Tujuannya untuk menjaga kesuburan dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit, ”kata Dadang.

Ini kegiatan rutin ia lakukan pada tanaman kubis dan tanaman lainnya yang lokasi kebunnya berada tidak jauh dari tempat  wisata Taman Cibodas, Jawa Barat. Usaha kubis dilakoni Dadang, karena permintaan sayuran ini cukup tinggi di masyarakat, “Selain banyak disukai masyarakat, kubis atau kol dapat diolah kedalam berbagai menu resep makanan,  jadi permintaanya  cukup tinggi. “ungkapnya

Dadang yang memiliki usaha sampingan tanaman hias ini mengatakan, budidaya kubis tidak terlalu sulit, namun untuk menghasilkan kubis berkualitas diperlukan pupuk yang tepat, Ia lebih senang memilih pupuk organik dibandingkan pupuk kimia, Sebagai pilihan ia pilih  EM4 sebagai pupuk andalannya untuk membuat pupuk organic atau Bokashi.

 “Pada budidaya tanaman, pupuk Bokashi lebih saya sukai, selain ramah lingkungan, pupuk organik dapat mengembalikan kesuburan tanah, tanaman yang dihasilkan juga lebih sehat, saya gunakan EM4 karena terbukti menyuburkan tanah dan telah banyak digunakan oleh petani,” ujarnya.

Melalui aplikasi EM4, proses pertumbuhan kubis  berlangsung lebih cepat, selain itu, tanaman tumbuh maksimal dengan ukuran besar-besar bisa mencapai 3 kilo perbuah, tingkat produksi tanaman tinggi dan kubis memiliki kualitas baik. Dan tentunya, kubis yang dipupuk dengan pupuk Bokashi banyak disukai oleh konsumen.

”Biasanya, seminggu sebelum panen, ada saja pengepul sayuran yang datang dan  menawar, transaksi biasa terjadi di kebun, jadi tidak harus jual sendiri dan bawa kubis ke pasar, harga tentu kesepakatan bersama,“ ungkap Dadang yang sudah belasan tahun mengeluti usahanya.   

Pada budidaya Kubis,  hal pertama dilakukan menurut Dadang adalah pemilihan bibit berkulitas lalu penyemaian bibit tanaman, benih yang sudah di sortir dan berkualitas baik lalu disebar di media persemaian kemudian tutup dengan menggunakan daun pisang. siram dengan air setiap hari, setelah 3-4 hari dipersemaian, tanaman kubis yang mulai tumbuh di tanam pada lahan.

Sebelum bibit ditanam dengan jarak tanam 60 x 50 cm, bedengan diolah dan diberi pupuk dasar berupa Bokashi sebanyak 2,5 ton/ha, Bokashi adalah  pupuk organik yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan teknologi EM4.

Bokashi dibuat menggunakan bahan jerami, hijaun daun, dedak, bekatul, kotoran  kambing, arang sekam, air  dan EM4. Bahan tersebut seluruhnya dicampur dan diaduk hingga rata lalu difermentasi selama 4 -7 dengan bantuan teknologi EM4. Setelah 7 hari Bokashi sudah jadi dan bisa langsung digunakan pada lahan.

Melalui aplikasi EM4,  kubis tumbuh subur dan berkembang maksimal,  Hasil ini berbeda dengan petani kubis lain yang masih menggunakan pupuk kimia, pertumbuhan kubis lambat, kubis kecil-kecil dan tidak berkembang maksimal. Pupuk kimia yang mereka gunakan telah merusak tanah, unsur hara pada tanah semakin menipis. Penggunakan EM4 pada budidya kubis juga diikuti oleh rekan lain sesama petani kubis, dan komoditi sayuran lainnya. Karena itu tak perlu ragu menggunakan EM4.***

Komentar