PEMANFAATAN JAMU TERNAK DENGAN TEKNOLOGI EM

Jamu berarti bahan tanaman obat (herbal) baik secara tunggal maupun kombinasi yang diramu dan dikonsumsi untuk tujuan menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit pada manusia. Jamu adalah warisan budaya dari leluhur bangsa Indonesia secara turun temurun, dengan memanfaatkan tanaman obat, dengan cara meminum, mengunyah, membalur, menggosok, dalam bentuk berbagai macam sediaan, seperti bentuk cair dalam minyak, air, atau alkohol, serbuk, pasta, pil, atau kapsul. Perkembangan pemanfaatan jamu untuk kesehatan manusia semakin berkembang dengan baik, seiring dengan meningkatnya informasi, kesadaran masyarakat akan pentingnya tanaman obat untuk menjaga kesehatan, karena pengaruh penyembuhannya yang alami, dengan sedikit efek samping. Peningkatan informasi tentang manfaat dan khasiat berbagai jenis tanaman obat yang digali dari pengetahuan masyarakat tradisional dari berbagai suku bangsa di Indonesia, baik secara populer maupun ilmiah di berbagai media, mengakibatkan semakin meningkatnya wawasan, pengetahuan dan keterampilan masyarakat untuk memanfaatkan tanaman obat sebagai bahan baku jamu.

Masyarakat yang berkecimpung dalam bisnis atau hobi peternakan, seperti unggas dan ternak berkaki empat melihat peluang dari informasi tanaman herbal, dengan memanfaatkan jamu untuk menjaga dan memelihara kesehatan ternaknya. Pada awalnya, masyarakat peternakan Indonesia belum terbiasa mempraktikkan jamu pada ternaknya, tapi dengan semakin meningkatnya informasi, pemanfaatan jamu ternak sudah menjadi umum. Jamu ternak dibuat dari berbagai jenis tanaman obat yang ditumbuk dan dilarutkan dalam air, kemudian diminumkan kepada ternak. Untuk pengobatan ternak yang luka, sakit kulit atau terserang kutu, jamu ternak dibuat dalam bahan pelarut minyak kelapa, kemudian jamu tersebut dioleskan pada bagian ternak yang sakit.

Teknologi EM (Effective Microorganisms) merupakan teknologi fermentasi dengan menggunakan mikroorganisme efektif, yang di dalamnya mengandung bakteri asam laktat,ragi dan bakteri fotosintetik, bisa digunakan untuk memfermentasi bahan tanaman obat sebagai jamu ternak. Jamu ternak yang difermentasi dengan EM dapat meningkatkan kualitas jamu, memperpanjang daya simpan jamu, sehingga bisa digunakan berkali-kali dalam satu kali proses pembuatan. Jamu ternak memiliki rasa asam dan rasa herbal, sehingga sangat mudah diminumkan kepada ternak. Jamu ternak yang terbuat dari bahan pembawa air dicampurkan ke dalam air minum ternak dengan 10 kali pengenceran, kemudian diminumkan kepada ternak. Fungsi dari meminumkan jamu ternak ini adalah untuk penyembuhan penyakit pencernaan pada ternak, membasmi cacing dan parasit pada saluran pencernaan ternak, dan menjaga kesegaran ternak.

Jamu ternak yang dibuat dari bahan pembawa minyak kelapa, digunakan dengan cara mengoleskan bagian tubuh ternak yang luka, sakit kulit, digigit serangga, atau gatal-gatal. Bahan tanaman obat jamu ternak adalah: dari jenis rimpang tanaman temu-temuan, misalnya : jahe, kencur, lengkuas, temu lawak, kunyit, temu ireng, dsb; dari jenis daun tanaman obat, misalnya: daun sambiroto, meniran, beluntas, kelor, ungu, pegagan,papaya, dsb; dari jenis rempah misalnya: merica, ketumbar, cabe, cabe jawa, bawang merah, bawang putih, dsb; dari jenis kulit kayu misalnya: pule, mesoyi, intaran, dsb. Bahan herbal tersebut diiris tipis-tipis dan dicampur sesuai dengan yang tersedia, dengan perbandingan volume yang sama, dan dilarutkan dalam air, dengan kelarutan 10% tanaman obat, 2% molas, 3% EM dan 85% air atau minyak kelapa, kemudian difermentasi dengan menyimpannya di dalam wadah yang tertutup rapat. Seminggu kemudian, jamu rempah sudah bisa digunakan dengan mengencerkannya dengan air, kemudian diminumkan kepada ternak. Pembuatan jamu ternak dari bahan pelarut minyak kelapa diakhiri dengan pemanasan minyak, untuk meningkatkan kualitas jamu dan memperpanjang daya simpan jamu. Dalam kasus penyembuhan penyakit tertentu, bahan tanaman obat bisa digunakan dalam jenis tunggal, yaitu hanya satu jenis saja, sesuai dengan khasiat dan manfaat tanaman obat yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit tertentu. Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran ternak, penggunaan bahan dari berbagai jenis tanaman obat sangat bermanfaat, karena kandungan berbagai jenis antioksidan tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan ternak.

Untuk pembuatan jamu ternak dalam skala industry, untuk menyediakan jamu ternak dalam skala besar, untuk kebubuhan peternak di Indonesia, perlu dipikirkan penelitian yang lebih mendalam dan lebih khusus untuk penyakitpenyakit ternak tertentu, atau menggunakan komposisi jenis tanaman obat yang tertentu, untuk memenuhi standar kualitas dan pengujian pada ternak, serta perijinan industry dan perdagangan yang berlaku di Indonesia. Penggunaan jamu ternak untuk menjaga dan memelihara kesehatan ternak di Indonesia memberikan peluang lapangan kerja dan bisnis yang cukup potensial bagikemajuan peternakan di Indonesia. Peneliti di universitas dan lembaga penelitian peternakan, pertanian dan farmasi ditantang untuk menghasilkan produk jamu ternak yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat peternakan. Indonesia sebagai Negara yang sangat kaya akan sumber daya alam tanaman obat memiliki potensi yang sangat besar sebagai Negara produsen jamu ternak untuk bisa diekspor ke Negara lain. Dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan manusia, maka potensi pemanfaatan jamu ternak untuk menjaga kesehatan ternak menjadi semakin meningkat.***(PAK OLES)

Komentar