Aplikasi EM4 Pada Ikan Nila, Membuat Sehat dan Cepat Besar
- 06 September 2018
- 10:34 WITA
- Perikanan
Ikan nila yang dibudidaya di air deras pertumbuhannya memang sangat signifikan tetapi ikan nila yang dibudidaya di kolam terpal dengan air diam bisa juga berkembang dengan cepat, asalkan budidayanya menggunakan teknologi EM4.
Hal ini dibuktikan pada uji coba kolam terpal milik PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali, dengan aplikasi teknologi EM4, ikan nila yang dibudidaya terlihat sehat dan cepat berkembang. Seperti yang diungkap salahsatu pengelola program CSR Perusahaan Listrik Negara, H. M Basuki, penggunaan EM4 Perikanan di kolam terpal sangat menguntungkan diantaranya dapat meningkatkan pertahanan tubuh ikan sehingga mengurangi pengunaan antibiotik, meningkatkan pertumbuhan dan size ikan, meningkatkan imunostimulan serta efisiensi energi dan pengelolaan kualitas air “ Tak hanya itu, penggunaan EM4 dapat memfermentasi sisa pakan, kotoran, pada dasar kolam serta menguraikan gas-gas amoniak, metan dan hydrogen sulfide (H2S) sehingga dapat meningkatkan oksigen terlarut (DO) dan air menjadi bersih dan tidak diperlukan penggantian air berulangulang,’’katanya.
Yang jelas, dengan teknologi EM4 dapat mempertahankan kualitas lingkungan biota air dan aman serta ramah lingkungan. Bagi Basuki, keunggulan kolam terpal ini merupakan salahsatu peluang yang baik bagi pengembangan budidaya ikan nila. Kolam terpal dapat diterapkan untuk pembenihan nila, pendederan, serta pembesaran untuk menghasilkan nila konsumsi dan induk. Penggunaan EM4 Perikanan juga dapat diaplikasikan pada saat pengolahan dasar kolam terpal atau pada masa pemeliharaan.
Pada pengolahan dasar kolam, pupuk organik (kotoran sapi, kambing, ayam dan lain-lain) yang sudah difermentasi (bokashi) disimpan dalam karung dan diletakkan pada sisi-sisi kolam dan dialiri air serta biarkan dalam 7 hari, setelah itu bibit pun siap ditebar. “Bisa juga bahan organik difermentasi selama 4 - 7 hari di sasar kolam sebelum dialiri air,” katanya. Sedang pada masa pemeliharaan, setelah benur atau bibit ikan berumur 1 bulan, siramkan EM4 sebanyak 1 – 3 ppm/minggu/ ha atau pada saat pergantian air sesuai dengan kondisi air. 1 ppm = 1 : 1 000.000 bila ketinggian air 60 cm, maka diperlukan EM4 sebanyak 6 liter, sedangkan ketinggian air 80 cm, diperlukan 8 liter/ha). Dilihat dari prospeknya, baik dalam maupun luar negeri sangat menjanjikan, sehingga perlu langkah yang pasti untuk meningkatkan produksi agar kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri dapat terpenuhi.
Kolam terpal dengan teknologi EM4 ini sangat mudah dibersihkan. pertumbuhan ikan dapat dipacu, dan ikan hasil panen tidak berbau lumpur. Di samping itu, pembuatan dan pemeliharaan ikan di kolam terpal juga lebih mudah (secara teknis) dan lebih murah (secara finansial). Karena keunggulan itulah maka budidaya ikan di kolam terpal berteknologi EM4 ini terus berkembang, termasuk untuk pemeliharaan ikan nila. Dengan adanya teknik budidaya ikan di kolam terpal ini, masyarakat yang mempunyai lahan sempit dan persediaan air terbatas pun dapat memelihara ikan di sekitar rumah. Karena itu, tak perlu ragu lagi dengan budidaya ikan nila teknologi EM4, ikan menjadi sehat dan perumbuhan ikan pun akan cepat berkembang.**
Komentar