EM4 Atasi Limbah Pengolahan Bakso

Limbah lemak daging pada pengolahan bakso tak bisa disepelekan begitu saja, karena jika langsung dibuang ke selokan atau sungai akan menimbulkan pencemaran yang serius, karena itulah sebelum limbah dibuang ke selokan terlebih dahulu ditritmen dengan teknologi EM4 sehingga aman dan tidak mencemarkan lingkungan.

Faiz seorang pengusaha pembuatan makanan bakso akhirnya bisa melakukan usaha dengan tenang, setelah limbah pabrik basonya tidak lagi mengeluarkan aroma yang tak sedap, hal tersebut setelah ia mengaplikasikan dengan teknologi EM4. Yang membuatnya senang, selain bau berkurang, limbah dari pabriknya juga aman terhadap lingkungan. Warga sekitar yang sempat mengeluh terhadap bau limbah tersebut, sekarang tidak lagi, karena pabrik tersebut sudah tidak mengeluarkan bau menyengat seperti sebelumnya.

“Setelah EM4 diaplikaskan, perlahan bau limbah pada bak penampungan berkurang,”ungkap Faiz yang berdarah arab ini. Ia cukup senang, masalah limbah yang selalu membuatnya pusing telah teratasi dengan teknologi EM4 Pengolahan Limbah. Sebelumnya Faiz bingung harus berbuat apa, pabrik bakso miliknya diprotes warga karena mengeluarkan bau menyengat yang mengganggu lingkungan di sekitar pabrik. “ Warga protes terutama pada siang hari baunya sangat menyengat,’keluhnya. Yang membuat ia tak habis pikir adalah, bak penampungan untuk penanganan limbah telah dibuat sesuai prosedur.

Dari bak penampungan limbah pertama, berfungsi sebagai saringan kasar, menyaring limbah kasar seperti sisa daging serta tulang sapi dan ayam serta bahan lainnya, lalu bak penampungan limbah kedua, sebagai pengendap awal sekaligus berfungsi sebagai pengontrol aliran, bak penampungan limbah ketiga berfungsi menguraikan limbah dengan aliran air yang mengalir dari dasar bak dan terakhir bak, pengendap akhir sebelum limbah dibuang ke sungai. ”Seharusnya di bak penampungan limbah terakhir, bau limbah berkurang tapi ini baunya terasa menyengat sekali, terutama saat matahari terik, untuk mengurangi bau itu saya coba buka tutup penutup bak,”ungkapnya. Namun, usaha yang dilakukannya belum mendapatkan hasil maksimal, bau tak sedap belum juga berkurang. Hingga akhirnya, Faiz menggunakan teknologi EM4 Pengolahan Limbah atas anjuran teman lamanya yang sudah menggunakan EM4 terlebih dahulu. Beruntung, lokasinya pabrik bakso miliknya tak jauh dengan kantor distributor resmi EM4 PT. Songgolangit Persada. Faiz pun meyambangi sekaligus berkonsultasi dengan tim ahli SLP, dan akhirnya Faiz mencoba EM4 untuk limbahnya. Cara aplikasi EM4 pengolahan limbah cukup mudah, hanya cukup memasukan EM4 ke dalam kolam penampungan limbah. Pemberiannya disesuaikan dengan luas kolam dan limbah cair yang ditampung di dalamnya, untuk 1 liter EM4 dapat bekerja maksimal pada 1000 liter (1m3)

limbah cair di kolam penampungan limbah.” Betul saja, setelah bak penampungan diberi EM4, perlahan bau limbah berkurang ,”ungkap Faiz. Namun ia merasa kurang puas, karena bau limbah terkadang masih tercium walau baunya tidak terlalu menyengat seperti sebelumnya, ia berkosultasi kembali berkonsultasi dan tim PT. Songgolangit menyambangi dan melihat lokasi penampungan limbahnya. Setelah diamati, pada bak pengolahan limbah, ada satu kekurangan yaitu tidak adanya blower pada bak penampungan limbah ketiga, iapun menyarankan untuk menggunakan blower pada kolam tersebut. Setelah semua dilakukan dan EM4 diberikan rutin, limbah tidak berbau, pabrik bakso inipun tidak lagi dikeluhkan oleh warga sekitar. Faiz selaku owner PT. Meat House yang memproduksi bakso merek Arimbi dapat kembali menjalankan usahanya bakso yang diproduksi dan dipasarkan ke wilayah Jabodetabeka.. **

Komentar