Provinsi Bali Galakan Pertanian Terintegrasi
- 09 Agustus 2018
- 09:38 WITA
- Pengolahan Limbah
Pemkop Bali melalui dinas pertanian menggalakan sistem pertanian terpadu atau lebih dikenal dengan sebutan Simantri (Sistim Pertanian Terintegrasi).
Program yang mulai dikembangkan pada tahun 2009 lalu ini, dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan produksi pertanian. Dengan sistem pertanian terpadu, budidaya tanaman terintegrasi dengan ternak, sehingga efesiensi biaya produksi dengan hasil pertanian lebih maksimal. Pemkop Bali melalui dinas pertanian menggalakan sistem pertanian terpadu atau lebih dikenal dengan sebutan Simantri (Sistim Pertanian Terintegrasi). Program ini, dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan produksi pertanian. Dengan sistem pertanian terpadu, budidaya tanaman terintegrasi dengan ternak, sehingga efesiensi biaya produksi dengan hasil pertanian lebih maksimal.
Melalui sistem ini, pertanian berkesinambungan dengan peternakan, sisa panen atau limbah tanaman dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, dan sebaliknya kotoran ternak dapat diolah menjadi pupuk bokashi sebagai nutrisi tanaman. sehingga, limbah pertanian serta ternak, tidak ada yang terbuang percuma. Jika sistem ini dapat mengurangi biaya produksi tinggi, namun hasil pertanian lebih optimal. Program Simantri (System Pertanian Terintegrasi) yang digagas Gubernur Bali ini, merupakan terobosan dalam menciptakan suatu System Pertanian Terpadu dan berkelanjutan dengan teknologi pertanian dalam hal ini salahsatunya menggunakan teknologi EM4 yang ramah lingkungan.
Program Simantri mengintegrasikan usaha budidaya tanaman dan ternak, limbah tanaman diolah untuk pakan ternak dan limbah ternak dijadikan pupuk organik (bokashi padat dan cair), biopestisida dan biogas, juga berorientasi pada usaha tani tanpa limbah. Bahkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika pernah datang Ke Institut Pengembangan Sumberdaya Alam (IPSA) di Desa Bengkel, Busungbu, Buleleng Bali hanya sekedar menyaksikan pelatihan pertanian terintegrasi yang sudah lama di rintis oleh Gede Ngurah Wididana atau yang akrab dipanggil Pak Oles. Melihat potensi ini, Pastika sangat terkesan dengan IPSA yang mengajarkan pertanian organik dengan teknologi EM4, apalagi banyak masyarakat umum dan juga pejabat pemerintahan di seluruh Indonesia yang berkunjung ke IPSA.
Tak hanya dari dalam negeri saja dari luar negeri juga mengunjungi IPSA seperti dari Belanda, Malaysia, Thailan, Singapure, Jepang dan lain-lain. Menurut Pak Oles Sistem Pertanian Terpadu atau terintegrasi berbasis pertanian organik menjadi materi pokok dalam pengajarannya di IPSA baik secara teori maupun praktek dan dapat melihat secara langsung percontohan pertanian organik. Memang pertanian organik yang terintegrasi yang dikembangkan di Bali ini karena model ini ramah lingkungan dan dapat melestarikan Bali secara berkelanjutan. Pengembangan sistem peternakan pertanian terintegrasi merupakan suatu model yang integratif dan sinergis atau keterkaitan yang saling menguntungkan antara tanaman dan ternak. Petani memanfaatkaan kotoran ternak sebagai bahan biogas, sisa hasil proses biogas yang berupa padatan dan cairan bisa digunakan sebagai pupuk organik untuk tanamannya, kemudian memanfaaatkan limbah pertanian sebagai pakan ternak.
Pada model integrasi tanaman ternak, petani mengatasi permasalahan ketersediaan pakan dengan memanfaatkan limbah tanaman seperti jerami padi, jerami jagung, limbah kacang-kacang, dan limbah pertanian lainnya. Terutama pada musim kering, limbah ini bisa menyediakan pakan berkisar 33,3 persen dari total rumput yang dibutuhkan. Kelebihan dari adanya pemanfaatan limbah adalah disamping mampu meningkatan ketahanan pakan khususnya pada musim kering, juga mampu menghemat tenaga kerja dalam kegiatan mencari rumput, sehingga memberi peluang bagi petani untuk meningkatkan jumlah skala pemeliharaan ternak atau bekerja di sektor non pertanian.
Program Simantri juga merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan komitmen pembangunan nasional dengan cara memprioritaskan pembangunan sektor pertanian dan pelestarian lingkungan yang berlandaskan kearifan lokal. Sistem Pertanian Terintegrasi adalah upaya terobosan dalam mempercepat adopsi teknologi pertanian karena merupakan pengembangan model percontohan dalam percepatan alih teknologi kepada masyarakat perdesaan. Kegiatan utama adalah mengintegrasikan usaha budidaya tanaman dan ternak, dimana limbah tanaman diolah untuk pakan ternak dan cadangan pakan pada musim kemaraudan limbah ternak (faeces, urine) diolah menjadi bio gas, bio urine, pupuk organik dan bio pest Dengan adanya Program Symantri (System Pertanian Terintegrasi), tentunya akan menjawab berapa persoalan yang ada dalam kontek bidang Pertanian seperti Secara Umum , khusunya program menuju Pertanian Organik Yang menariknya juga dengan adanya Program SIMANTRi menumbuhkan apresiasi lansung dari Masyarakat, khususnya anggota Kelompok, bahwa model pertanian Terintegrasi adalah Potret menuju Pertanian Organik dimasa depan.***
Komentar