Mahasiswa KKNT UNDIP Olah Limbah Penyulingan Tanaman Kayu Putih Jadi POC

Mahasiswa Program Karya Kuliah Nyata (KKNT) dari Universitas Diponegoro (Undip) telah berhasil mengatasi masalah lingkungan, terkhusus masalah organik. Melalui kontribusi nyata dengan fokus pada pengolahan limbah penyulingan tanaman kayu putih menjadi pupuk organik cair (POC). Mereka mengambil langkah progresif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Tanaman kayu putih (Melaleuca alternifolia) adalah tanaman yang banyak digunakan dalam industri farmasi dan kosmetik. Tanaman ini banyak tumbuh di area hutan salah satunya di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Wanadipa Undip. Namun, proses penyulingan tanaman ini menghasilkan limbah organik yang dapat memicu masalah bagi lingkungan.
Mahasiswa KKNT Undip yang diinisiasi oleh Listiana Evilia Sefriani mahasiswa semester 6 Program Studi (Prodi) Agribisnis, telah mengembangkan metode pengolahan limbah penyulingan tanaman kayu putih menjadi POC. Proses ini melibatkan serangkaian tahap sebagai berikut:
1. Buat larutan molase dengan melarutkan 200 gram gula dengan air 500 ml dengan cara dipanaskan atau diaduk dengan sendok agar larut.
2. Lalu tuangkan EM4 ke dalam larutan molase dimana sebelumnya EM4 diukur menggunakan gelas ukur sebanyak 50 ml. Setelah dituang, aduk larutan molase dan EM4 hingga terlarut dan menyatu.
3. Masukkan larutan molase dan EM4 tadi ke dalam galon/ember berisi air 4 liter lalu aduk hingga tercampur.
4. Setelah larutan tercampur masukkan limbah daun kayu putih bekas penyulingan. Setelah itu aduk limbah dan larutan hingga merata.
5. Setelah itu tutup rapat dengan tutup galon/dengan plastik agar proses fermentasi berjalan dengan sempurna. Fermentasi dilakukan selama 2 minggu dimana setiap 2 hari sekali bisa dilakukan kontroling untuk melakukan pengadukan dan pengecekan pH serta suhu pupuk.
6. Pupuk yang sudah jadi bisa dipisahkan atau disaring dari limbah daun tadi untuk diambil pupuk cairnya saja. pupuk organik ini bisa bertahan hanya 1-2 minggu saja dengan penyimpanan yang jauh dari sinar matahari dan tempat yang sejuk.
Pupuk organik cair yang dihasilkan dari limbah penyulingan tanaman kayu putih memiliki beragam manfaat. Selain mengurangi beban lingkungan dengan mengelola limbah organik, POC juga meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman secara alami.
Langkah inovatif ini memberikan dampak positif yang signifikan. Selain mengurangi limbah organik yang berpotensi merusak lingkungan, penggunaan POC juga mendukung pertanian berkelanjutan bagi kelompok tani KHDTK Undip dengan menyediakan alternatif pupuk organik yang ramah lingkungan.
Melalui program kerja ini, mahasiswa KKNT Undip telah menunjukkan pentingnya pengembangan solusi berkelanjutan untuk mengatasi masalah lingkungan dengan mengubah limbah menjadi sumber daya yang bernilai, mereka tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pertanian dan keberlanjutan lingkungan secara keseluruhan.
Penulis: Listiana Evilia Sefriani (S1 Agribisnis 2021 FPP Universitas Diponegoro)
Link: https://kyaigalangsewu.net/.../atasi-masalah-limbah.../

Komentar