Resot Tanjung Pasir Tertarik Dengan EM4

Duduk santai menghadap  hamparan kolam tambak.Hidangan olahan bandeng tanpa duri begitu menggoda. Terlebih ada sebakul nasi dan berbagai lauk serta sayur menemani ikan istimewa itu.Ini gambaran Restoran Vannamae, Resor Tanjung Pasir, di bibir pantai utara Kabupaten Tangerang yang mempesona. Bagi sebagian orang, mengonsumsi ikan bandeng  kurang disenangi bahkan membosankan karena menghabiskan waktu untuk mengeluarkan duri dan menakutkan jika duri nyangkut di tenggorokan.Namun di Resot Tanjung Pasir ini tidak ditemuklan lagi.

Untuk menghasilkan ikan bandeng  dan juga tambak udang yang sehat dengan hasil yang maksimal. Pihak pengelola ingin mencoba penggunaan EM4. Karena itulah PT. Songgolangit Persada menyarankan agar penggunaan EM4 pada perikanan dan tambak udang dapat diaplikasikan pada saat pengolahan tanah dasar tambak atau pada masa pemeliharaan. Misalnya setelah tanah dikeringkan dan dicangkul atau dibajak lalu direndam air sedalam 20 cm kemudian disiram dengan EM4 sebanyak 6 liter per ha, biarkan selama 4 – 7 hari dan keringkan kembali selama 4 hari. Tanah dikapur sebanyak 300 kg/ha dan dipupuk dengan EM Bokashi 250 kg/ha. Di isi air dengan ketinggian 20 cm, lalu siram dengan larutan EM4 sebanyak  6 liter/ha, lalu biarkan selama 1 minggu. Tambahkan air sehingga mencapai 60 – 80 cm bersamaan dengan itu siramkan EM4 sebanyak 6-8 liter/ha, lalu biarkan selama 1 minggu hingga menjelang benur ditebar.

Untuk mengurai sisa bahan organik di dasar tambak diperlukan bakteri pengurai.  Bakteri pengurai ini memfermentasikan  bahan organik tersebut yakni Effective Microorganism (EM4). Kemudian bakteri yang ada di EM4 akan mengurai atau memfermentasi sisa-sisa pakan yang membusuk dan beracun. EM4 itu bermanfaat untuk mengubah proses pembusukan bahan-bahan organik menjadi proses fermentasi tidak meracuni udangatau bandeng. Budidaya udangatau bandeng dengan pemberian pakan yang tinggi dan dilakukan secara  terus-menerus untuk mengejar produksi menimbulkan akumulasi limbah. Ini berdampak pada penurunan kualitas dasar tambak. Akibatnya, kegagalan sulit dihindari Inilah yang terjadi di beberapa kawasan pertambakan udang di beberapa daerah.

Padahal pemberian pakan secara berlebihan, yang mengandung protein tinggi itu akan bardampak pada pertumbuhan plankton tidak terkontrol,  air semakin kental. Bila palankton blooming, malam hari udang kekurangan oksigen, sehingga udang susah bernafas. Pasalnya, phytoplankton dan tumbuhan air juga mengkonsumsi oksigen. Jadi anggapan memberi pakan banyak agar udang cepat besar itu tidak benar. Karena itu untuk menjaga agar kondisi lingkungan budidaya, salah satu yang perlu dilakukan adalah memberi pakan udang secara tidak berlebihan dan menggunakan EM4 sebagai pengurai penyawa-senyawa beracun yang ada di dasar tambak. ‘’Udang jadi tidak stres, daya tahan tubuhnya kuat dan meningkatkan kandungan oksigen di dalam air dan yang pasti menekan serangan hama penyakit.(DEDI)

Komentar