Teknologi EM4 Untuk Tanaman Sayur

Memang, sayuran segar dan sehat menjadi dambaan. Karena tidak mengandung kimia sintesis yang berbahaya bagi kesehatan. Kuncinya, menggunakan pupuk organic Bokashi Kotaku hasil fermentasi EM4.

Adalah Yosep seorang pegawai Badan Penyuluh Pertanian dan Kehutanan (BP3K)  yang membuat demplot sayuran organik menggunakan Bokashi Kotaku di pekarangan kantornya di Tarogong Kaler Garut Jawa Barat. Sayuran Organik seperti caisin, sawi, kangkung tumbuh subur dengan penampilannya yang segar.

Ia tak sungkan membeberkan rahasia dari keberhasilannya. Menurutnya, keberhasilannya budidaya tanaman organik pada lahan sempit kuncinya, terletak pada pemupukan, perawatan serta perhatian pada tanaman. ”Tanaman merupakan mahluk hidup, jika kita penuhi semua kebutuhan nutrisi, mineral, dan zat hara maka ia akan memberikan hasil yang lebih,” jelasnya.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Yosep menggunakan Bokashi Kotaku sebagai pupuk dasar yang kaya akan nutrisi. Dan untuk pupuk cairnya, ia sangat percaya dengan EM4 sebagai composer yang sudah sangat terkenal yakni EM4. Pupuk cair organik tersebut sudah ia ketahui handal pada pelbagai jenis tanaman. ‘’Pupuk cair EM4, sudah banyak dibuktikan oleh banyak petani dan dapat diandalkan pada semua jenis tanaman. Mikroorganisme yang terdapat pada EM4 dapat mengembalikan kesuburan tanah,”jelasnya.

Sebelum lahan ditanami, Yosep menebar Bokashi Kotaku hasil fermentasi EM4 secara merata pada lahan pekarangan. Selanjutnya, lahan ia tanami dengan benih sayuran, jarak tanam diatur sehingga masing-masing tanaman mendapat ruang dan tempat. Perawatan tanaman dilakukan dengan menyiram tanaman dengan air yang sudah dicampur larutan EM4 yang telah diaktifkan, rutin pagi dan sore hari. EM4 dan molase yang dilarutkan dalam air juga dapat berfungsi sebagai pupuk cair. Sementara guna mencegah serangan hama penyakit, tiap 1 kali dalam seminggu tanaman disemprot dengan pestisida alami teknologi EM4, penyemprotan dilakukan pada sore hari. Dan, bila intensitas serangan hama tinggi penyemprotan dilakukan oleh Yosep dua kali dalam seminggu. Melelui usaha tersebut, kerusakan yang disebabkan oleh hama dapat diminimalisir, tanaman juga terhindar dari kerusakan parah dan gagal panen.

 “Pestisida organik saya buat sendiri dengan EM4. Bahannya terdiri dari molase (tetes tebu), cuka, alkohol, air cucian beras dan dicampur EM4. Bahan tersebut siap digunakan setelah didiamkan selama tujuh hari pada wadah atau tempat tertutup,”jelasnya. Pestisida organik tersebut, diencerkan sebelum disemprotkan dengan perbandaingan 10 ml/ liter air. Melaui perawatan tersebut, tanaman dapat panen dengan hasil maksimal. Seperti caesin yang sudah dapat ia penen pada umur 40 hari dan kangkung darat yang sudah siap dipanen pada 25- 30 hari tanam Bercocok tanam dilakukan Yosep untuk mengisi waktu luang.

 Menurutnya, bercocok tanam dapat menghibur serta menghilangkan stress. “Dengan bercocok tanam, selain menyenangkan, juga memberikan contoh agar petani mau berkebun secara organic dengan biaya yang cukup terjangkau,’ ujarnya.

EM4 sebagai pupuk organik diakui sangat membantu dalam budidaya sayuran organik pada lahan sempit. Meski ditanam pada lahan yang tak begitu luas, Dengan bantuan EM4, berbagai jenis tanaman sayuran dapat tumbuh subur, merata pertumbuhanya, berpenampilan menarik dengan produksi maksimal,” Itu baru penerapan pada lahan sempit di pekarangan, bagaiman jika EM4 diterapkan pada tanaman dengan lahan luas, sudah terbayang keuntungan yang akan diperoleh,” terangnya.

Melalui EM4, Yosep lebih semangat bercocok tanam, tidak sedikit teman-teman kantor dan juga petani sekitarnya  mengikuti langkahnya. Bagaimana dengan anda? Mau berkebun di pekarangan rumah, pakai saja Bokashi Kotaku dan EM4, sayuran subur, petaninya pun makmur.***

Komentar