Manfaatkan Sampah Rumah Tangga Menjadi Kompos Dengan EM4

Bersama warga lainnya Mardiah (33 th) seorang warga Bukit Duri Jakarta Selatan aktif  mengolah sampah. Menurutnya, proses sampah menjadi kompos merupakan langkah yang paling positif, karena bermanfaat buat tanaman. Namun untuk mempercepat menjadi kompos perlu teknologi yang tepat yakni EM4. ’’Kami memang mempercayakan EM4 sebagai bahan pengurai yang sangat efektif dalam membuat kompos, karena disamping murah, dan ramah lingkungan, kompos atau Bokashi yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Dengan teknologi ini saya rasa masyarakat akan lebih terdorong dalam upaya mencari solusi menanggulangi sampah yang akhir-akhir ini meresahkan warga karena menimbulkan bau yang tidak sedap,’’katanya.

Menurut Mardiah, Di lingkungannya warga  telah memakai dua tong sampah yang berbeda, yakni tong sampah untuk bahan organik dan anorganik. Dengan pemisahan tempat pembuangan ini, maka pengelolaan sampah baik di rumah maupun di tempat pembuangan akhir akan lebih mudah. Sampah organik bisa dimanfaatkan untuk kompos, sedangkan sampah non-organik bisa dimanfaatkan untuk didaur ulang menjadi berbagai macam barang. Misalnya, membuat topi dari kantong plastik bekas pembungkus makanan, sedotan untuk bunga atau taplak meja, dan kantong plastik bekas detergen atau pelembut pakaian untuk tempat sepatu. ‘’Kami menyiapkan satu tong plastik besar untuk menampung sampah organik satu RT. Sejak dari rumah, warga telah memisahkan sampah hijau. Sampah itu lalu disetor ke tong yang besar.

Jadi, tidak perlu setiap rumah memiliki tong plastik sendiri untuk membuat kompos. Memang dalam memanfaatkan dan mendaur ulang sampah menjadi bahan-bahan lain yang bernilai ekonomis, diperlukan perencanaan yang konseptual, Untuk membuat kompos/bokashi menjadi pupuk yang bermanfaat dengan EM4 adalah Cara membuat kompos/bokashi dengan memanfaatkan sampah rumah tangga adalah sebagai berikut :

1.Cacah sampah organik rumah tangga hingga  berukuran kecil  (semakin kecil, semakin cepat pengomposan berlangsung)

2.Tambahkan kompos jadi/tanah/pupuk kandang/serbuk gergaji sebagai inokulan

3.Larutkan aktivator EM4 yang sudah dicampur molase/gula (10 cc EM4 +10 cc Molase + 1 ltr air)

4.Tambahkan  lagi larutan aktivator bila campuran terlalu kering

5. Masukkan dalam wadah pengomposan

6. Tutup rapat

7. Aduk seminggu sekali agar aerasi (aliran udara) dalam wadah berlangsung baik.

Selama proses pengomposan, suhu dalam wadah akan naik tanda bahwa mikroorganisme sedang bekerja)

8.Memasuki minggu 7-8 pengomposan selesai, suhu dalam wadah normal kembali.

9. Kompos yang sudah jadi siap digunakan. Bisa dilakukan pengayakan  dan pengemasan untuk skala usaha.

10. Kompos yang baik berwarna coklat kehitaman, berbau khas fermentasi, dan berbutir halus.

Selamat mencoba

Komentar