Dengan EM4 Tambak Udang Lebih Besar

Tak perlu banyak pakan jika tampak udang sudah diaplikasi dengan EM4 seperti yang dialami tambak udang milik Hok (45) warga Sumber beras, Banyuwangi, Surabaya. ‘Dengan menggunakan bokashi untuk dasar media tambak, udang sudah memperoleh pakan alami (Plankton) yang dihasilkan oleh bokashi,’’kata Hokyang mantap menjadi petambak udang.

‘’Dengan menggunakan EM4 perikanan, dalam waktu tiga bulan saja, tambak sudah kelihatan besar,’’tutur Hok. Namun pria keturunan Tionghoa ini, masih kesulitan menggunakan dosis yang tepat untuk tambak seluas 6 hektar yang dimilikinya. Karena itu, ia mengundang PT. Songgolangit Persada untuk mengontrol dan memberikan penjelasan yang tepat pengenai aplikasi yang benar tentang penggunaan EM4 perikanan.

Sebenarnya pola aplikasi tambak dengan EM4 mempunyai prospek cerah untuk menaklukan tambak tradisional yang selama ini tengah resah mencari jawaban problem yang dihadapi para petambak tersebut. Persoalan yang dihadapi itu misalnya pertumbuhan udang yang lambat, daya tahan serta mudahnya terserang penyakit.

Kemerosotan kualitas air yang disebabkan limbah merupakan masalah utama yang sering dihadapi petambak tradisional. Limbah-limbah tersebut akan menimbulkan gas-gas beracun yang menyebabkan terjangkitnya penyakit pada udang karena mengalami stress. Limbah tersebut juga mengakibatkan produksi akan merosot dan menimbulkan kematian.

Raharko juga menyarankan agar mengatur penanaman yang tepat, karena faktor Iklim dan temperatur juga dapat berpengaruh terhadap kualitas air seperti suhu, pH air dan penetrasi oksigen dalam air. Untuk menghindari kegagalan karena iklim dan temperatur juga dapat dilakukan dengan mengatur waktu penanaman yang tepat. ***

Komentar