PT. Asam Jawa Ubah Limbah Sawit Jadi Manfaat

Keberhasilan PT. Asam Jawa dalam pengolahan limbah baik limbah padat dan limbah cair, pantas diacungkan jempol. Pasalnya sekarang ini,  PT. Asam Jawa yang berada di Labuan Batu Sumatera Utara ini Menjadi pilot projek bagi perkebunan lainnya bahkan perkebunan dari Malaysia

Awalnya limbah sawit cukup mengganggu, Bahkan dengan pengolahan yang kurang tepat, limbah sangat bau dan mengundang lalat untuk datang dan parahnya lagi selalu mendapat komplaenan dari masyarakat sekitar.” dulu kami membuang limbah itu sangat sulit, banyak dikomplen warga sekitar, sekarang limbah kami malah dicari orang untuk dibeli ,” kata kepala Resource and Development (RnD) PT. Asam Jawa, Ir Bronto

Menurut Bronto, karena limbah yang telah diproses menjadi pupuk bokashi itu sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan produktivitas kelapa sawit hingga menggurangi penggunaan pupuk kimia. Tak hanya itu, dengan menggunakan pupuk yang telah difermentasi dengan teknologi EM4 dapat mengurangi masa-masa treck panjang sehingga prouksi meningkat mencapai 10-15%

Memang limbah cair pabrik kelapa sawit dapat digunakan sebagai pupuk. Aplikasi limbah cair memiliki keuntungan antara lain dapat mengurangi biaya pengolahan limbah cair dan sekaligus berfungsi sebagai sumber hara bagi tanaman kelapa sawit. Dan tidak menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap kualitas air tanah di sekitar areal.

selain itu, karena harga pupuk kimia semakin mahal dan langka, padahal pupuk merupakan unsur esensial yang mutlak dibutuhkan oleh tanaman. PT. Asam Jawa di tuntut untuk lebih inovatif secara efektif yakni menggunakan pupuk dari bahan – bahan organik yang telah ada potensinya yaitu dengan mengoptimalkan pemanfataan limbah PKS yang dapat dipertanggungjawabkan hasilnya sesuai analisis di PPKS.

Menurut Tim riset,  yang sudah ditreatmen menjadi pupuk organik pada tandan kosong diaplikasikan dengan aplikasi 40 ton sampai dengan 45 ton perhektar, disusun diantara pohon kelapa sawit. Luas program kerja disesuaikan realisasi produksi tahunan dimana perkiraan produksi tahun 2010 mencapai 160.000.000 kg  sehingga mendapatkan TKS 20%

Pengoperasian Pabrik kelapa Sawit (PKS) menghasilkan limbah dengan volume yang sangat besar yang berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan tepat. Pencemaran itu sebagian besar disebabkan oleh limbah organik yang tidak terurai dengan baik sehingga menimbulkan bau, gas beracun, air tercemar, penyakit dan lain-lain. Yang membahayakan kehidupan biota dan juga kesehatan manusia di sekitarnya baik secara langsung, maupun tidak langsung.

Bilamana sampai terjadi pencemaran akan sangat besar biaya yang diperlukan untuk pemulihannya . Apa bila terjadi masalah pencemaran lingkungan akan diperlukan biaya yang sangat besar untuk mengatasinya. Pemilik setidaknya harus mengeluarkan biaya ekstra besar untuk penaggulangan pencemaran limbah, pemulihan kerusakan lingkungan, mereduski gejolak sosial, kemungkinan gugatan masyarakat yang dirugikan, ancaman pidana kelalaian yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan lain sebagainya yang bisa dituduhkan samapi sangsi penutupan pabrik.

Dengan menggunakan pupuk cair ini pupuk kimia konvesional yang tetap rutin diberikan itu akan lebih cepat terurai pada tanah sehingga menjadi tersedia membantunya lebih cepat dan lebih maksimal terserap oleh tanaman. Dengan demikian produksi tanaman diharapkan akan lebih meningkat lagi. 

Pengaplikasian pupuk cair pada tanah atau perakaran tanaman membuat tanah menjadi gembur, pupuk menjadi lebih cepat terurai sehingga efektif terserap oleh akar. Tanaman akan tumbuh subur, sehat dan produktifitas jika bersimbiosis mutualisme dengan mikroba yang menguntungkan.

Terlebih lagi pemberian pupuk cair mampu memperbaiki KTK (Kapasitas Tukar Kation) tanah, mengefektifkan penyerapan pupuk sehingga akan mengurangi dosis pemakaian pupuk kimia konvesional yang harganya meningkat terus setiap tahun.

Telah diketahahui bersama bahwa tidak semua pupuk kimia konvesional yang diaplikasikan itu mampu seluruhnya diserap oleh tanaman karena masih kuat terikat dengan molekul atau unsur lain yang terdapat yang terdapat pada tanah (sulit terurai karena kondisi tanah yang buruk), tercuci hujan , penguapan dan lain-lain. Namun karena rutin dan terjadwal, pemberian pupuk kimia konvesional tersebut tetap saja dilakukan tanpa memperhatikan sifat dan kondisi tanah yang mungkin sudah jenuh terhadap pupuk kimia. Karena tidak mampu lagi diserap, akibatnya timbul akumulasi endapan pupuk kimia (pupuk anorganik) yang membuat tanah disekitar perakaran menjadi keras. Tanah yang mengeras membuat aerasi tanah menjadi buruk sehingga akar akan terhalang menyerap hara yang menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik yang pada gilirannya produktifitas tanaman tidak maksimal. Pupuk cair mampu memperbaiki kondisi tanah yang seperti itu selain juga berfungsi sebagai suplemen ataupun subtitusi pupuk anorganik

Dengan menggunakan pupuk organik bukan mustahil pula akan dihasilkan minyak sawit organik. Minyak sawirt organik maupun produk turunannya yang dihasilkan oleh minyak sawit organik diyakini akan memberikan manfaat kesehatan yang lebih baik bagi penggunanya. Sangat optimis bahwa minyak sawit organik akan lebih diterima dan diminati oleh pasar Negara maju yang sangat peduli dengan lingkungan dan kesehatan. Karena manfaat yang lebih baik dan lebih besar konsumen minyak sawit organik tentunya bersedia membayarnya dengan harga premium. (Analisa PT Asam Jawa/A)          

Komentar