Cabai Rimbun Berkat EM4

Memang bertanam cabai dihadapkan dengan berbagai masalah  dan resiko, diantaranya, teknis budidaya, kekurangan unsur, serangan hama dan serangan penyakit, dan lain-lain. EM4 berupaya membantu penyelesaian masalah tersebut, agar terjadi peningkatan produksi cabai secara kuantitas dan  berkualitas.

Budidaya tanaman cabai dengan  teknologi EM4, cukup mendapat respon masyarakat Desa Ranca Bango, Kecamatan Tarogong Kaler Garut cukup tinggi. Setidaknya EM4 menjadi rujukan para petani di desa tersebut.

‘’Tinggal bagaimana meyakinkan dan menyadarkan petani agar beralih ke  pertanian organik serta tidak bergantung kepada pertanian konfensional yakni dengan menggunakan pupuk kimia,’’jelas Marketing PT. Songgolangit untuk wilayah Garut, jelas Kepala Cabang Jakarta PT. Songgolangit, Agoes Wibisana.

Menurut Agoes, sebenarnya masyarakat sudah tidak asing lagi dengan teknologi EM4, namun untuk merubah kebiasaaan petani yang selalu menggunakan pupuk kimia,  sangat sukar sekali. ‘’Mudah-mudahan dengan demplot di tanah milik Pak Ating ini, petani lebih yakin dengan manfaat EM4 bagi pertanian,’’katanya.  

Memang kalau diamati demplot EM4  tanaman sayuran milik Ating Djuanda (50) cukup melegakan hati. Pasalnya, cabai  yang sudah siap panen cukup besar-benar, segar-segar dan hasilnya cukup berlimpah.

Padahal tanaman cabai di luas tanah sebanyak  100 tumbak atau sama dengan 400 m2 ini, di musim hujan seperti sekarang ini sangat riskan sekali. Pasalnya, selain buah cabai bisa rontok, juga mudah terserang hama buah. Namun demplot  yang berada di pinggir jalan ranco bango ini tetap baik dan segar-segar.

‘’Dengan keberhasilan domplot ini mudah-mudahan petani di kecamatan Tarogong Kaler ini bisa melihat dan belajar langsung, bagaimana EM4 di aplikasikan pada tanaman cabe tersebut,’’katanya.

Keberhasilan demplot cabai dengan fermentator EM4 ini sangat direspon petani Apalagi kata Ating, EM4 adalah pupuk organik yang dianjurkan pemerintah untuk meninggalkan pupuk kimia secara bertahap dan beralih ke pupuk organik yang ramah terhadap lingkungan.

Hasil cabai itu pun langsung dipasarkan Ating di kios sayuran Kramat Jati Jakarta Timur   dan Cibitung Tanggerang.’’Kita memang memiliki kios sayuran di pasar Keramat Jati dan Cibitung sehingga petani di daerah sini dapat menjual hasil kebunnya kepada kami,’’katanya.*

Komentar